Created (c) by Princexells Seyka (Princelling Saki)
Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-tooltip-otomatis-di-blog.html#ixzz2BzpHoNSp

love is nothing

my blog

Rabu, 21 November 2012

SUPER KONDUKTOR


TUGAS ILMU BAHAN
SUPER KONDUKTOR





NAMA :
AHMAD NURKHOLIS (05)
PRODI: SISTEM KELISTRIKAN (D-4)
JURUSAN: TEKNIK ELEKTRO
D-4 / 1A


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2011
SUPERKONDUKTOR  (pengertian)
Bahan konduktor seperti logam tembaga merupakan bahan yang dapat menghantarkan arus listrik. Meski begitu, pada nyatanya konduktor ini masih mempunyai hambatan listrik. Adanya hambatan ini menyebabkan hilangnya energi listrik dalam bentuk panas. Pada bahan superkonduktor, hambatan listrik benar-benar bernilai nol. Artinya listrik dapat mengalir tanpa hambatan pada bahan superkonduktor ini. Apabila pada rangkaian tertutup dari superkonduktor dialirkan arus listrik, maka arus tersebut akan terus mengalir mengintari rangkaian tanpa batas waktu bahkan setelah sumber listrik dilepaskan dari rangkaian. Hal ini terjadi karena tidak ada kehilangan energi selama arus mengalir karena hambatannya benar-benar nol. Para ilmuwan mengatakan bahwa superkonduktivitas merupakan sebuah fenomena kuantum makroskopik. Fenomena ini menjadi jembatan penghubung antara dunia mikro dan makro. “Jembatan” ini memungkinkan kita untuk mempelajari sifat fisika dunia mikro secara langsung.
Superkonduktor dapat berupa suatu bahan yang terbentuk dari unsur tunggal, paduan logam ataupunsenyawa. Gejala superkonduktivitas hanya teramati dibawah suhu tertentu yang disebut sebagai suhu kristis (Tc).
Hambatan listrik dari logam konduktor merupakan fungsi dari temperatur. Ketika suhu diturunkan maka secara bertahap hambatan listrik akan berkurang. Pada bahan superkonduktor, ketika mencapai suhu tertentu tiba-tiba hambahannya turun hingga menjadi nol. Suhu dimana gejala superkonduktivitas teramati disebut suhu kristis (Tc).
Pada beberapa logam gejala superkonduktivitas terjadi karena keberadaan 0,01% elektron yang tidak normal, sementara 99,99% elektron lainnya masih normal. Walaupun sangat sedikit, namun keberadaan elektron tidak normal ini mempengaruhi sifat keseluruhan bahan. Logam tidak lagi bersifat konduktor, namun bersifat superkonduktor setelah kehilangan hambatan listriknya sama sekali. Bagaimana bisa elektron normal berubah menjadi tidak normal pada bahan superkonduktor? Saat terjadi dentuman besar (big bang), alam menciptakan dua tipe partikel elementer, yaitu boson dan fermion. Boson mempunyai spin utuh sedangkan fermion memiliki spin separuh. Sebagai konsekuensinya, keduanya mematuhi statistika yang berbeda. Elektron merupakan fermion dengan spin ½ dan mematuhi statistik Fermi-Dirac. Pada superkonduktor, dua elektron akan membentuk pasangan yang merupakan boson karena memiliki spin 0 atau 1. Pasangan elektron ini akan mematuhi statistik Bose-Einstein yang dapat bergerak di dalam kisi kristal tanpa gesekan. Inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena superkonduktivitas, dimana elektron dapat bergerak tanpa gesekan dan hambatan.





SIFAT-SIFAT SUPERKONDUKTOR
Superkonduktor adalah fenomena dimana resistansi sebuah material turun menjadi 0 dan semua atom menjadi statis (efek kuantum dari Heisenberg Uncertainty Principle tidak kita perhitungkan untuk kesederhanaan). Tentunya, untuk menjadikan atom-atom material itu menjadi statis, temperatur yang sangat rendah dibutuhkan. Temperatur dimana sebuah material menjadi konduktor dinamakan critical temperature . Temperatur ini berbeda-beda untuk setiap material. Material pertama yang ditemukan efek superkonduktivitasnya, Merkuri, mempunyai critical temperatureserendah 4 derajat Kelvin (-269 derajat Celcius!). Secara logis, pakar-pakar menginginkan critical temperature ini supaya setinggi mungkin karena biaya untuk mendinginkan material itu akan berkurang.
Tetapi, meskipun semakin banyak material yang mempunyai efek superkonduktifitas dengan critical temperature yang lebih tinggi ditemukan di milenium ketiga, tidak banyak penggunaan praktikal karena pertama, mereka tidak bisa mendapat arus listrik setinggi material-material yang lebih dulu ditemukan. Kedua, mereka tidak bisa membuat medan magnet yang kuat dan yang ketiga, sangatlah susah untuk membengkokkan material-material yang baru ditemukan menjadi kawat, dsb. Jadi, hanya superkonduktor generasi pertama yang lebih banyak digunakan dalam hidup kita.
Apakah keuntungan dari menggunakan superkonduktor? Pertama, tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa. Yang kedua, karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut. Yang ketiga, superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions dan kalau dua Josephson Junctions ini kita gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi medan magnet yang sangaaaaaaaat kecil.

CONTOH BAHAN:
Bahan                               Tc (K)                               Ditemukan tahun
Raksa Hg                           (a ) 4,2                                       1911
Timbal Pb                             7,2                                            1913
Niobium nitrida                   16,0                                           1960-an
Niobium-3-timah                 18,1                                           1960-an
Al0,8Ge0,2Nb3                    20,7                                           1960-an
Niobium germanium            23,2                                           1973
Lanthanum barium
tembaga oksida                      28                                               1985
Yttrium barium tembaga
oksida (1-2-3 atau YBCO)    93                                                1987
Thalium barium kalsium
tembaga oksida                      125                                              1987
APLIKASI-APLIKASI SUPERKONDUKTOR

1. Sistem penstabil listrik
Suatu perusahaan Amerika, American Superconductor Corp diminta untuk memasang suatu sistem penstabil listrik yang diberi nama Distributed Superconducting Magnetic Energy Storage System (D-SMES). Satu unit D-SMES dapat menyimpan energi listrik sebesar 3 juta Watt yang dapat digunakan untuk menstabilkan listrik apabila terjadi gangguan listrik.

2. Kabel (Transmisi) superkonduktor
Untuk transmisi listrik, Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang berencana untuk menggunakan kabel superkonduktor dengan pendingin nitrogen untuk menggantikan kabel listrik bawah tanah yang terbuat dari tembaga. Dengan menggunakan kabel superkonduktor, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat. 250 pon kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga mengakibat efisiensi sebesar 7.000 persen dari segi tempat.

3. motor listrik superkonduktor
Superkonduktor juga digunakan untuk membuat suatu motor listrik dengan tenaga 5.000 tenaga kuda




DAFTAR PUSTAKA








0 komentar: